KETHOPRAK MATARAM INGIN TEMUKAN JATIDIRINYA
Jumat, 20 November 2009Label: BUDAYA
Taman Budaya Propinsi DIY bekerjasama dengan instansi terkait akan menyelenggarakan Festival Ketoprak Mataram antar Kabupaten dan Kota se Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tajuk Festival Ketoprak tahun 2009 di munculkan kata "Mataram" untuk mengangkat Ikon seni Budaya Yogyakarta yang mencitrakan diri sebagai seni budaya Mataram. Kegiatan ini dilaksanakan pada 20 hingga 22 November 2009, bertempat di gedung Sosieted Taman Budaya Yogyakarta.
Ketua panitia festifal ketoprak Drs Sukisno, M Sn saat ditemui di Yogyakarta, Kamis (19/11) mengatakan ketoprak mataram merupakan kesenian tradisi yang sangat konsisten didalam mempertahankan nilai-nilai tradisi yang merupakan roh kehidupan.
"Ketoprak Mataram merupakan ciri khas kesenian tradisi yang sangat lekat pada kehidupan masyarakat yogyakarta, yang sampai saat ini masih bisa dirasakan eksistensinya di daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya dan merupakan kesenian tradisi yang sangat konsisten didalam mempertahankan nilai-nilai tradisi yang merupakan roh kehidupan. Berpijak pada pendapat tersebut maka Ketoprak Mataram akan dikemas dengan durasi waktu enam puluh sampai tujuh puluh menit tanpa mengurangi unsur tersebut diatas dalam Festifal Kethoprak Se-Yogyakarta 2009," ujar Sukisno
Ketoprak Mataram telah menyatu dengan kehidupan, adat istiadat bahasa dan kejiwaan masyarakat Yogyakarta. Adapun unsur tradisi yang tidak bisa terlepas dari perkembangan ketoprak Mataram diantaranya : Ontowecana, Unggah-ungguh, Tembang, keprak dan Iringan. Sejarah Mataram sangat besar dan luas termasuk cerita legenda yang masih dipercaya sampai saat ini. Untuk itu agar dapat menentukan tafsir lakon atau cerita yang terlalu luas Lakon atau cerita berdasarkan “ sejarah senopaten" setiap kontingen bebas memilih lakon –lakon yang berhubungan dengan "sejarah senopaten" sebagai misal sebagai Ki Ageng Mangir, Raden Rongga, Retna Dumilah, dan lain-lain.
Jadwal Festival Kethoprak hari pertama pada tanggal 20 November 2009 yaitu pertunjukan dari kontingen Kabupaten Kulonprogo, dengan lakon ‘Kurbaning Gegayuhan’ dan kontingen Kabupaten Bantul, dengan lakon "Surya Wanci Bangun". Hari kedua tanggal 21 November 2009 pentas dari kontingen Kota Yogyakarta dengan lakon "Mranggas" dan kontingen Kabupaten Sleman, dengan lakon "Kembang Katresnan". Hari terakhir festifal 22 November 2009 giliran pertunjukan dari kontingen Kabupaten Gunungkidul, dengan lakon Sirnaning Angkara dan penampil selingan Ludruk dari komunitas Mahasiswa Teater ISI. Acara dimulai pukul 19.30 WIB bertempat Gedung Sosieted, TBY dan terbuka untuk umum.
Sumber:krjogja.com
Bookmark This:
Related Posts:
BUDAYA1 komentar to "KETHOPRAK MATARAM INGIN TEMUKAN JATIDIRINYA"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
24 November 2009 pukul 12.32
sipt..............